Dan sisi kita) hai pengikut Asy’ari (mengetahui) kesimpulam yang hasil sesudah nazhar yang shahih secara ‘adat(1) di sisi Asya’ri dan lainnya, karena itu, mengetahui kesimpulam tersebut tidak akan berselisih dari nazhar yang shahih kecuali karena kharq al-adah, sama halnya dengan berselisih membakar dari sentuhan api ataupun secara luzum(2) di sisi Imam al-Razi BAB III HADIS TENTANG DIPERBOLEHKANNYA SHALAT JAMA’ DALAM KEADAAN MUKIM TANPA BEPERGIAN A. I’tibar Kata al-i`tibar رابتإعلا merupakan masdar dari kata رربببرتتإععات . Menurut bahasa arti al i`tibar adalah “peninjauan terhadap berbagai hal yang dimaksud untuk dapat diketahui sesuatunya yang sejenis.” Menurut istilah ilmu hadis, al- i`tibar berarti menyertakan sanad-sanad yang lain untuk hadis tertentu, yang hadis itu pada bagian sanadnya tampak hanya terdapat seorang periwayat saja, dan dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan dapat diketahui apakah ada periwayat yang lain meriwayatkan hadis tersebut ataukah tidak. 1 Dengan dilakukannya al-i`tibar, maka akan terlihat dengan jelas seluruh jalur sanad hadis yang diteliti, demikian juga nama-nama periwayatnya, dan metode periwayatan yang digunakan oleh masing-masing periwayat yang bersangkutan. Kegunaan al-i`tibar adalah untuk mengetahui keadaan sanad hadits seluruhnya dilihat dari ada atau tidak adanya pendukung corroboration berupa periwayat yang berstatus muttabi` atau syahid 2 . Untuk memperjelas dan mempermudah proses kegiatan al-i`tibar dari hadis yang penulis teliti, yakni hadis yang berbunyi 1 Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Jakarta Bulan Bintang, 1992, hal. 51 2 Ibid., hal 52 44 ريبزلا يبأ نإع كلام يلإع ت ت أرق لاق ييحي نب ييحي انث دح هللا لوسر يلص لاق سابإع نبا نإع ريبج نب ديعس نإع يف اعيمج ءاشعلاو برعملاو اعيمج رصعلاو رهظلا رفس لو فوخ ريغ 3 “Diceritakan dari Yahya bin Yahya , dia berkata telah saya bacakan kepada Malik dari Abi Zubair dari Said bin Jubair dari Ibn Abbas, berkata bahwa Rasulullah saw melakukan shalat dhuhur dan ashar dengan jama’ , dan shalat magrib dan isya’ dengan jama’ tidak dalam keadaan takut dan tidak sedang bepergian “. Atau hadis yang semakna dengan hadis tersebut, menurut pelacakan penulis dari kitab al-Mu`jam al Mufahras Li al-Fazh al Hadis an–Nabawi. Dan juga melalui CD hadis Mausu`ah al-Hadits al-Syarif. 4 Masing-masing diriwayatkan oleh a. Muslim dalam Shahih Muslim, kitab shalat musafirin wa qasruha hadis dan no. 1147 dalam CD Mausu’ah atau dan dalam kitab asli. b. Nasa’i dalam Sunan Nasa’i, kitab mawaqit hadis c. Ahmad bin Hambal dalam Musnad Ahmad, kitab wa min musnad bani hasim bab Bidayah Musnad Abdillah Ibn Abbas hadis dan bab baqi al musnad al sabiq hadis no. 3065 d. Abu Dawud dalam Sunan Abu Dawud, kitab shalat juz II hadis no. 1210,1211,1214 dan melalui CD kitab shalat hadis no. 1024 3Abi Husain Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, Beirut Darul Fikr, 1992, hal. 315 4 Penelusuran via CD Mausu’ah al-Hadis al-Syarif Nabawi Dari informasi diatas, yang nantinya akan dijadikan kajian utama adalah hadis yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim dengan nomer 49 dan no. 50 . Sementara hadis yang lain dijadikan bahan untuk mengetahui adanya syahid dan muttabi’ nya. Penulis lebih cenderung untuk mengkaji hadis yang dibukukan oleh Imam Muslim dikarenakan Muslim menerapkan syarat-syarat yang lebih ketat terhadap hadis hadis yang dibukukannya. Makanya kitab hasil karyanya disebut Shahih Muslim. Adapun matan dan para perawi dalam kitab Shahih Muslim secara lengkapnya dapat dilihat sebagai berikut Hadits no. 49 نإع ريبزلا يبأ نإع كلام يلإع ت ت أرق لاق ييحي نب ييحي انث دح رهظلا هللا لوسر يلص لاق سابإع نبا نإع ريبج نب ديعس رفسلو فوخ ريغ يف اعيمج ءاشعلاو برعملاو اعيمج رصعلاو 5 “Diceritakan dari Yahya bin Yahya , dia berkata telah saya bacakan kepada Malik dari Abi Zubair dari Said bin Jubair dari Ibn Abbas, berkata bahwa Rasulullah saw melakukan shalat dhuhur dan ashar dengan jama’ , dan shalat magrib dan isya’ dengan jama’ tidak dalam keadaan takut dan tidak sedang bepergian “. Dengan transmisi jalur sanad sebagai berikut Gambar 1 Jalur sanad hadis riwayat Muslim 5Abi Husain Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, Beirut Darul Fikr, 1992, hal. 315 Rasulullah sw Ibnu Abbas an Said bin Jubair an Abu Zubair an Malik Qara’tu ala Yahya bin Yahya Haddatsana Muslim Dari diagram transmisi hadis di atas dapat diuraikan bahwa Muslim menyandarkan periwayatannya pada Yahya bin Yahya dengan sighat haddatsana, Yahya bin Yahya berkata bahwa “telah dibacakan kepada Malik dari Abi Zubair”, Abi Zubair menyandarkan periwayatannya pada Said bin Jubair dengan sighat an, Said bin Jubair menerima hadis dari Ibn Abbas dengan sighat an, Sedangkan Ibn Abbas melihat langsung ketika Rasulullah melaksanakan shalat jama’ atas indikasi yang tampak, yaitu shala Rasulullah. Untuk kedudukan masing masing perawi pada transmisi sanad hadis di atas lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel. 1 Sanad hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari yahya bin Yahya Nama perawi Urutan periwayat Urutan sanad Ibn Abbas Periwayat I Sanad V Said bin Jubair Periwayat II Sanad IV Abu Zubair Periwayat III Sanad III Malik Periwayat IV Sanad II Yahya bin yahya Periwayat V Sanad I Muslim Periwayat VI Mukharijul hadits Hadits لاق ريهز نإع اعيمج ملس نوإعو سنوي نب دمحا انث دحو ريبج نب ديعس نإع ريبزلا وبأ انث دح ريهز انث دح سنوي نبا رصعلاو رهظلا هللا لوسر يلص لاق سابإع نبا نإع رفس لو فوخ ريغ يف هنيدملااب اعيمج 6 “Diceritakan dari Ahmad bin Yunus dan Aun bin Salam, keduanya dari Zuhair. Berkata Ibn Yunus diceritakan dari Zuhair diceritakan dari Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibn Abbas berkata Ibn Abbas” Rasulullah saw melaksanakan shalat dhuhur dan ashar secara jama’ di madinah dalam kota tidak dalam keadaan takut dan tidak sedang bepergian “. Dengan transmisi sanad sebagai berikut Gambar 2 Jalur sanad hadis riwayat Muslim no. 50 Rasulullah saw Ibnu Abbas an Said bin Jubair an Abu Zubair Haddatsana Zuhair 6 Ibid., hal. 315 an Ahmad bin yunus dan Aun bin Salam Haddatsana Muslim Dari diagram transmisi hadis di atas dapat diuraikan bahwa Muslim menyandarkan periwayatan haditsnya pada dua orang perawi sebelumnya yaitu Ahmad bin Yunus dan Aun bin Salam menerima hadis dari Zuhair dengan sighat an, Zuhair menyandarkan periwayatannya pada Abu Zubair dengan sighat haddatsana, Abu Zubair menerima hadis dari Said bin Jubair dengan sighat an, Said bin Jubair menerima hadis dari Ibnu Abbas dengan sighat an, Sedangkan Ibnu Abbas melihat langsung dari Rasulullah atas indikasi yang tampak yaitu Salla Rasulullah. Ibnu Abbas adalah salah seorang perawi yang berada pada tingkatan sahabat makanya dia disebut juga sebagai periwayat pertama. Periwayat kedua diduduki oleh Said bin Jubair dan seterusnya sampai pada periwayat keenam yaitu ditempati oleh Muslim dan sekaligus beliau sebagai mukharijul hadits yang membukukan hadis . Sedangkan dilihat dari urutan sanad perawi yang disandari oleh Muslim disebut sanad pertama yaitu Ahmad bin Yunus dan Aun bin Salam. Sanad kedua diduduki oleh Zuhair dan seterusnya sampai pada sanad kelima yaitu Ibnu Abbas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel. 2 Sanad hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ahmad bin Yunus dan Aun bin Salam Nama perawi Urutan periwayat Urutan sanad Ibnu Abbas Periwayat I Sanad V Said bin Jubair Periwayat II Sanad IV Abu Zubair Periwayat III Sanad III Zuhair Periwayat IV Sanad II Ahmad bin Yunus dan Aun bin Salam Periwayat V Sanad I Muslim Periwayat VI Mukharijul hadis Lambang lambang metode periwayatan yang dapat dicatat dari kutipan riwayat tersebut adalah an, haddatsana. Itu berarti terdapat perbedaan metode periwayatan yang digunakan oleh perawi dalam meriwayatkan hadis tersebut. Dalam pada itu untuk mempermudah pembacaan transmisi sanad pada kedua hadis di atas. Berikut ini skema transmisi keduanya. نع نع نع انثدح ىلع تأرق نع نع . م ص يبنلا سابإع نبا نب ديعس ريبج ريبزلا وبا ريهز كلام نب دمحا سنوي نب نوإع ملس نب ىيحي ىيحي انثدح انثدح Berdasarkan keterangan keterangan yang didapat, penulis tidak menemukan adanya syahid dan muttabi’ pada hadis yang membolehkan jama’ dalam keadaan muqim. Akan tetapi penulis juga menyertakan sanad hadis yang sanada yang terdapat pada kitab hadis yang lain seperti musnad Ahmad,sunan Abi Daud dan sunan Nasa’i. Berikut ini dilampirkan beberapa hadis dari kitab tersebut tetapi penulis hanya membatasi beberapa hadis saja Sunan Abu Daud ريبج نب ديعس نإع ريبزلا يبا نإع كلام نإع يبنعقلا انثدح رهظلا . هللا لسر ىلص لاق سابإع نب هللادبإع نإع لو فوخ يغ يف اعيمج ءاشعلاو برغملاو اعيمج رصعلاو رفس 7 Dengan transmisi sebagai berikut 7 Abu Daud, Sunan Abu Daud, kitab Shalat juz II. Beirut Darul Fikr, hal. 6 ملسم يبنلا سابع نبا نع نع نع نع انثدح Sunan Abi Daud شمإعلا انث , هيواعم وبأ انث , هبيش يبأ نب نامثإع انث دح نبا نإع ريبج نب ديعس نإع تباث يبا نب بيبح نإع نب ديعس ريبج ريبزلا وبا كلام يبنعق دواد وبا رصعلاو رهظلا نيب هللا لوسر عمج . لاق , سابإع رطم لو فوخ ريغ نم هنيدملاب ءاشعلاو برغملاو 8 Dengan transmisi sebagai berikut نإع نإع نإع انث انث انث دح 8 Ibid., hal. 6 هيواعم وبا يبا نب نامثع هبيش دواد وبا شمعلا يبأ نب بيبح تباث نب ديعس ريبج سابع نبا يبنلا . م ص Musnad Ahmad نب ديعس نإع ريبزلا يبا نإع نايفس انثدح قازرلا دبإع انثدح رهظلا نيب . يبنلا عمج لاق سابإع نبا نإع ريبج فوخ لو رفس ريغ يف هنيدملاب رصعلاو 9 Dengan transmisi sebagai berikut نع نع نع 9 Penelusuran via CD, Musnad Ahmad, kitab Wa Min Musnad Bani Hasim, bab Bidayah Musnad Abdillah ibn Abbas, hadis يبنلا . م ص سابع نبا نب ديعس ريبج ريبزلا وبا يبا نايفس انثدح انثدح Musnad Ahmad ىلوم حلاص ينثدح لاق شيق نب دواد نإع ييحي انثدح نيب هللا لوسر عمج لاق سابإع نبا نإع ةمأوتلا رفس لو رطم ريغ يف ءاشعلاو برغملاو رصعلاو رهظلا 10 Dengan transmisi sebagai berikut نإع 10Penelusuran via CD, Musnad Ahmad, kitab Wa Min Musnad Bani Hasim, bab baqi al musnad al sabiq..., hadis دبع قازرلا نب دمحا لبنح يبنلا . م ص نبا سابعلا ىلوم حلاص همأوتلا ينثدح نإع انث دح Sunan Nasa’i ريبج نب ديعس نإع ريبزلا يبا نإع كلام نإع هبيتق انربخا رهظلا . هللا لوسر ىلص لاق سابإع نبا نإع لو فوخ يغ يف اعيمج ءاشعلاو برغملاو اعيمج رصعلاو رفس 11 Dengan transmisi sebagai berikut نع نع نع نع انربخا 11 Penelusuran via CD Sunan Nasa’i, kitab Mawaqit, hadis يبنلا ص . م نبا سابع ديعس نب ريبج وبا ريبزلا كلام هبيتق ىىاسن نب دواد شيق ييحي نب دمحا لبنح Untuk melihat gabungan transmisi transmisi hadis di atas, dapat di lihat dalan diagram berikut ini نع نع نع انثدح نع نع نع ىلع تأرق نع نع انثدح انربخا انثدح انثدح انثدح انثدح B. B. Kritik Sanad Olehsebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (An-Nisa’:9) Sabda Rasulullah SAW : “ Peliharalah dirimu dari api neraka walau hanya sedekah separuh dari biji kurma, lalu siapa saja yang tidak dapat sedekah itu, maka dengan kata-kata yang baik”.
Itibar memiliki 1 arti. Itibar Bentuk tidak baku dari iktibar. Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata itibar adalah bentuk tidak baku dari iktibar.
Pemakaiankata naqd di kalangan ulama hadits adalah: “Upaya menyeleksi (membedakan) antara hadits shahih dan dhaif dan menetapkan status perawi-perawinya dari segi kepercayaan atau cacat”. [3] Sedangkan sebagai sebuah disiplin, ilmu kritik hadits adalah: “Penetapan status cacat atau ‘adil pada perawi hadits dengan menggunakan idiom khusus
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Dan berikut adalah redaksi hadis yang dipilih untuk diteliti berdasarkan tema senda gurau . . . . 1. Pengertian Takhrij Menurut bahasa takhrij berasal dari kata kharraja خ ّ ر ج yang berarti mengeluarkan. 5 Dalam kamus al-Munawwir lafaz إ ْس ت ْ ر ج إ ْخ ت ر ج خ ّ ر ج bermakna ض ّ اْد خ ل lawannya memasukkan. Kata at-takhrij sering dimutlakkan pada beberapa macam pengertian; dan pengertian-pengertian yang popular untuk kata at-takhrij itu ialah 1 al-istinbât hal mengeluarkan; 2 al-tadrîb hal melatih atau hal pembiasaan; 3 al-taujîh hal memperhadapkan. 6 Adapun menurut istilah takhrij adalah “Menunjukan posisi hadis dalam sumber-sumber asli yang yang dikeluarkan dengan sanadnya, kemudian menjelaskan kedudukan ketika dibutuhkan.” Sedangkan dalam bukunya, M. Syuhudi Ismail menjelaskan pengertian takhrijul-hadis yang digunakan untuk maksud kegiatan penelitian hadis ialah “Penelusuran atau pencarian hadis pada berbagai kitab sebagai sumber asli dari hadis yang bersangkutan, di dalam sumber itu dikemukakan secara lengkap matan dan sanad hadis yang bersangkutan”. 8 5 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta Hidakarya Agung, 1989, 6 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Jakarta Bulan Bintang, 2007, h. 39. Lihat juga Mahmud at-Tahhan, Usul al-Takhrij wa Dirasah al-Asanid, Riyad Maktabah al- Ma‟arif, 1991, 7 Mahmud at-Tahhan, Usul al-Takhrij wa Dirasah al-Asanid, 8 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, h. 41 2. Sebab-sebab Perlunya Kegiatan Takhrij Hadis Bagi seorang peneliti hadis, kegiatan takhrijul-hadis sangat penting. Tanpa dilakukan kegiatan takhrij hadis terlebih dahulu, maka akan sulit diketahui asal-usul riwayat hadis yang akan diteliti, berbagai riwayat yang telah meriwayatkan hadis itu, dan ada atau tidak adanya syahid atau mutt abi’ dalam sanad bagi hadis yang ditelitinya. Dengan demikian, ada tiga hal yang menyebabkan pentingnya kegiatan takhrij hadis dan melaksanakan penelitian hadis. Berikut ini dikemukakan tiga hal tersebut a Untuk mengetahui asal-usul riwayat hadis yang akan diteliti. Suatu hadis akan sangat sulit diteliti status dan kualitasnya bila terlebih dahulu tidak diketahui asal-usulnya. Tanpa diketahui asal-usulnya, maka sanad dan matan hadis yang bersangkutan sulit diketahui susunannya menurut sumber pengambilannya. Tanpa diketahui susunan sanad dan matan secara benar, maka hadis yang bersangkutan akan sulit diteliti secara cermat. Untuk mengetahui bagaimana asal- usul hadis yang akan diteliti itu, maka kegiatan takhrij perlu dilakukan terlebih dahulu. b Untuk mengetahui seluruh riwayat bagi hadis yang akan diteliti. Hadis yang akan diteliti mungkin memiliki lebih dari satu sanad. Mungkin saja, salah satu dari sanad itu berkualitas daif, sedang yang lainnya berkualitas sahih. Untuk dapat menentukan sanad yang berkualitas daif dan yang berkualitas sahih, maka terlebih dahulu harus diketahui seluruh riwayat hadis yang bersangkutan. Dalam hubungannya untuk mengetahui seluruh riwayat hadis yang sedang akan diteliti, maka kegiatan takhrij sangat diperlukan. c Untuk mengetahui ada atau tidaknya syahid dan mut tabi’ pada sanad yang diteliti. Ketika hadis diteliti salah satu sanad-nya, mungkin ada periwayat lain yang sanad-nya mendukung pada sanad yang sedang diteliti. Dukungan itu bila terletak pada bagian periwayat tingkat pertama, yakni tingkat sahabat nabi, disebut sebagai syahid, sedang bila terdapat di bagian bukan periwayat tingkat sahabat disebut sebagai mutt abi’. Dalam penelitian sebuah sanad, syahid yang didukung oleh sanad yang kuat dapat memperkuat sanad yang sedang diteliti. B egitu pula mutabi‟ yang memiliki sanad yang kuat, maka sanad yang sedang diteliti mungkin dapat ditingkatkan kekuatannya oleh mutt abi’ tersebut. Untuk mengetahui apakah suatu sanad memiliki syahid atau mutt abi’, maka seluruh sanad hadis itu harus dikemukakan. Itu berarti takhrijul-hadis harus dilakukan terlebih dahulu. Tanpa kegiatan takhrij hadis, tidak dapat diketahui secara pasti seluruh sanad untuk hadis yang sedang diteliti. 9 Dalam menelusuri hadis sampai pada sumber asalnya tidak semudah menelusuri ayat Alquran. Untuk menelusuri ayat Alquran, cukup diperlukan sebuah kitab kamus Alquran, misalnya kitab al- Mu’jam al-Mafahras li Alfâdz al- Qur’ân al-Karîm susunan Muhammad Fuad „Abdul Baqi, dan sebuah 9 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, h. 41-43 rujukan berupa mushaf Alquran. Akan tetapi untuk menelusuri sebuah hadis, tidak cukup hanya menggunakan sebuah kamus atau sebuah kitab hadis yang disusun oleh mukharijnya. Karena hadis terhimpun di dalam banyak kitab sehingga diperlukan kitab-kitab kamus hadis untuk memudahkan kegiatan takhrij hadis dan memahami cara penggunanya. Untuk mengetahui kejelasan hadis beserta sumber-sumbernya seorang peneliti haruslah mengetahui metode-metode dalam mentakhrij hadis. 10 Metode-metode tersebut adalah 1. Men-takhrij hadis melalui periwayatan pertama. Kitab yang digunakan diantaranya adalah kitab-kitab athraf dan kitab-kitab musnad. 2. Men-takhrij melalui lafal pertama hadis awal matan. Kitab yang digunakan dalam metode ini adalah al-J âmi’ al-Saghîr min ahâdîts al-Basyîr al-Nadzîr, al-Fathu al-Kabîr fî Dammi al-Ziyâdah ila al-J âmi’ al-Saghîr dan kitab Mausû’ah al-Atrâf al-Hadîts al-Nabawî al-Syarîf. 3. Men-takhrij hadis melalui lafal yang terdapat dalam matan hadis. Kitab yang digunakan dalam metode ini adalah al- Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al-Hadîts al-Nabawî. 4. Men-takhrij hadis melalui tema hadis. Kitab yang digunakan dalam metode ini adalah kitab Kanz al- Ummâl, kitab Muntakab Kanz al- Ummâl. 10 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, h. 43 5. Men-takhrij hadis melalui klasifikasi jenis hadis. Kitab yang digunakan dalam metode ini adalah kitab al-Azhar al- Mutanatsiruh , kitab al-Ittihâfât al-Saniyyah, kitab al-Hadîts al- Qudsiyyah , kitab al-Marâsil, kitab Tanzîh al-Syarî ’ah al- Marfû ’ah, dan kitab al-Masnû’. Dari kelima metode tersebut di atas tidak mengharuskan seorang peneliti menggunakan semua metode. Terkadang ditemukan hanya tiga atau dua metode saja, jika yang digunakan itu sudah dapat memenuhi usaha penelusuran hadis. 11 C. Kegiatan Penelitian dan I’tibar Sanad a. Pengertian I‟tibar dan Sanad Kata i‟tibar إا ْع ت ب را merupakan masdar dari kata ر ب تعإ. Menurut bahasa, arti al- i‟tibar adalah “Peninjauan terhadap berbagai hal dengan maksud untuk dapat diketahui sesuatu yang jelas.” Menurut istilah ilmu hadis, al- I’tibar berarti menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis tertentu, yang hadis itu pada bagian sanadnya tampak hanya terdapat seorang periwayat saja dan dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan dapat diketahui apakah ada periwayat yang lain ataukah tidak ada untuk bagian sanad dari sanad hadis yang dimaksud. 12 11 Abu Muhammad Mahdi bin Abdul Qadir bin Abdul Hadi, terj Said Agil Husain al- Munawar Rifki Mukhtar, Metodelogi Takhrij hadis, Semarang Toha Putra Group, 1994, 12 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Dengan dilakukannya al-i ’tibar, maka akan terlihat dengan jelas seluruh jalur sanad hadis yang diteliti demikian juga nama-nama periwayatnya, dan metode periwayatan yang digunakan oleh masing- masing periwayat yang bersangkutan. Jadi, kegunaan al-i ’tibar adalah untuk mengetahui keadan sanad hadis seluruhnya dilihat dari ada atau tidak adanya pendukung berupa periwayat yang berstatus mutt abi’ atau syahid . Yang disebut mutt abi’ biasa juga disebut tabi‟ dengan jama‟ tawabi’ ialah periwayat yang berstatus pendukung para periwayat yang bukan sahabat Nabi. Pengertian syahid dalam istilah ilmu hadis biasa diberi kata jamak dengan syawahid ialah periwayat yang berstatus pendukung yang berkedudukan sebagai dan untuk sahabat Nabi. Melalui al- i’tibar akan dapat diketahui apakah sanad hadis yang diteliti memiliki mutt abi’ dan syahid ataukah tidak. 13 Sanad berarti tarîq, yaitu jalan. Sedangkan menurut istilah adalah jalan yang menyampaikan kita kepada matan hadis. Dalam referensi lain, sanad menurut bahasa ialah sandaran, tempat bersandar, atau dapat juga berarti yang dapat dipegang atau dipercaya. 14 Setelah melalui kegiatan takhr ȋ j hadis, kemudian dilanjutkan dengan kritik sanad hadis. Dalam kritik sanad hadis ini menyajikan biografi tiap sanad yang menjadi jalur hadis tersebut yang sampai kepada matan hadis, kemudian menyajikan guru-guru dan murid-murid beliau sehingga sanad dapat dipastikan 13 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, 14 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Semarang PT. Pustaka Rizki Putra, 1999, cet ke-4, h. 168 bersambung ittisâl, dan selanjutnya menyajikan tentang komentar ulama terhadapnya sehingga bisa diketahui melalui kitab rijal hadis apakah sanad tersebut termasuk yang positif ta’dîl atau yang negatif tajrîh. Kriteria kesahihan sanad hadis terdapat beberapa syarat yaitu bersambungnya sanad, diriwayatkan oleh perawi yang ḏâbiṯ, tidak ada kejanggalan Syâdz maupun cacat illat. 15 Kritik sanad hadis ini merupakan cara untuk mengetahui kualitas perawi yang menjadi rentetan sanad hadis, melalui kitab-kitab rijal hadis seperti Tahdz ȋb al-Tahdzîb, Tahdzîb al-Kamâl, dan lain sebagainya. D. Kegiatan Penelitian Matan Untuk mengetahui status kehujjahan hadis, penelitian sanad dan matan memiliki kedudukan yang sama penting. Karena dalam suatu hadis barulah dinyatakan sahih apabila sanad dan matan hadis itu sama-sama berkualitas sahih. Adapun yang menjadi unsur-unsur acuan utama yang harus dipenuhi oleh suatu matan yang berkualitas shahih adalah terhindar dari Syudzudz kejanggalan dan Illat kecacatan. Namun terdapat juga beberapa kriteria kesahihan matan hadis, 16 yaitu tidak bertentangan dengan akal, tidak bertentangan dengan Alquran, tidak bertentangan dengan hadis yang mutawattir, tidak bertentangan 15 Kamaruddin Amin, Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta PT Mizan Publika, 2009, 16 Metode Kritik Hadis, diterbitkan oleh Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010 dengan hadis ahad yang kualitasnya sahih, tidak bertentangan dengan kesepakatan ulama terdahulu. Dalam kegiatan penelitian matan ini, ada tiga langkah yaitu sebagai berikut I. Meneliti matan dengan melihat kualitas hadis Dilihat dari segi obyek penelitian, matan dan sanad hadis memiliki kedudukan yang sama, yakni sama-sama penting untuk diteliti dalam hubungannya dengan status kehujjahan hadis. Suatu matan hadis tidak dianggap sahih apabila sanadnya diragukan. II. Meneliti susunan lafadz yang semakna Perbedaan dalam redaksi matan dengan matan hadis yang sejalur dengannya karena periwayatan secara makna menurut ulama hadis dapat ditoleransi sepanjang tidak menyalahi kandungan makna hadis dari Rasulullah saw. baik itu pergantian lafal, perbedaan struktur, maupun pengungkapannya sempurna atau tidak, semuanya masih dapat diterima sebagai sabda yang berasal dari Rasulullah saw. III. Meneliti kandungan matan hadis Adapun yang dianggap penting diperhatikan terhadap kandungan matan hadis yang sejalan atau tidak bertentangan dan yang dipertentangkan. 17 17 Metode Kritik Hadis, diterbitkan oleh Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010 E. Kritik Hadis tentang Senda Gurau Hadis Pertama a. Teks Hadis Langkah awal dalam melakukan kritik hadis adalah takhrij hadis, dalam kegiatan takhrij ini penulis menelusuri melalui penggalan lafaz matan hadis dengan menggunakan kitab al- Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al-Hadîts al-Nabawî yaitu dengan lafaz kemudian ditemukanlah sebagai berikut ب ,ت ر ٨ ٨ Penulis juga menelusuri kata dari lafaz kemudian ditemukan sebagai berikut رب ,ت ٨ 9 Penulis juga menelusuri kata dari lafaz dan ditemukan sebagai berikut رب ,ت ٨ 18 Weinsinck, Corcondance et Indices de la Tradition Musumane, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fu‟ad „Abd al-Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al- Hadîts al-Nabawî, jilid 3. BrillLeiden, 1955, 19 Weinsinck, Corcondance et Indices de la Tradition Musumane, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fu‟ad „Abd al-Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al- Hadîts al-Nabawî, h. 256
MENGAMBILI’TIBAR DI BALIK KOVID 19; MENGAMBIL I’TIBAR DI BALIK KOVID 19 Setiap hamba Allah sudah digariskan didalam kehidupan di dunia dan akherat,oleh karena itu kejadian yang kita alami pada saat sekarang ini,yaitu Allah telah turunkan wabah penyakit virus covd 19,itu semua sudah menjadi ketentuan AllahSWT .kita sebagai umat muslim Jakarta - Mana yang kata baku dan tidak baku, tarawih atau teraweh? Berdasarkan kesepakatan dengan Kementerian Agama pada Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Edisi Kelima, maka yang kata baku yaitu istilah bahasa Arab yang diserap ke bahasa Indonesia lainnya juga memiliki bentuk kata baku yang dimasukkan dalam KBBI edisi terbaru. Simak sejumlah contohnya di bawah sejumlah kata baku dan yang bukan kata bakunya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Edisi Kelima app 2016-2023 dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, KemendikbudristekAfdal, bukan afdolAgamais, bukan agamisAl-Qur'an, bukan QuranAmil, bukan 'amilAnugerah, bukan anugrahAzan, bukan adzan, adhan, atau adanBalig, bukan balighBarzakh, bukan barzah atau barzaBazar, bukan bazaarBecermin, bukan bercerminCendekia, bukan cendikiaCendekiawan, bukan cendikiawanDai, bukan da'iDakwah, bukan da'wahDonatur, bukan donatorEpisode, bukan episodFakir, bukan faqirFidiah, bukan fidyahGaib, bukan ghoib atau ghaibGerebek, bukan grebekHadis, bukan hadistHafal, bukan hapalHakikat, bukan hakekatIbtidaiah, bukan ibtidaiyahIftar, bukan iftharIhwal, bukan ikhwalIkhlas, bukan ihlasIktibar, bukan i'tibar atau itibarIktikaf, bukan itikaf atau i'tikafInfak, bukan infaqJahiliyah, bukan jahiliahJemaah, bukan jamaahJuz, bukan jus dalam arti bab atau bagian dalam Al-Qur'anKakbah = ka'bahKafah, bukan kaffahKaidah, bukan kaedahKa'bah, bukan kaabahKedaluwarsa, bukan daluwarsa, kadaluarsa, kadaluwarsa, atau kedaluarsaLafal, bukan lapad, lapal, atau lapazLailatulqadar, bukan lailatulqodar atau lailatulkadarMaaf, bukan ma'afMajelis, bukan majlis, majilis, mejelis, atau menjelisMakhdum, bukan makdumMakhluk, bukan mahlukMasjid, bukan mesjidMasyhur, bukan mahsyur atau mashurMazhab, bukan madzab atau muzhabMosaik, bukan mozaikMusala, bukan mushala atau musholaMuzaki, bukan muzakkiNahas, bukan naasNifas, bukan nipasNuzululqur'an, bukan Nuzulul Qur'anQiamulail, bukan QiyamullailRamadan, bukan Ramadhan atau RomadhonRakaat, bukan rekaatRezeki, bukan rejeki, rizeki, atau rizkiRida, bukan ridho, ridla, atau ridhaSaf, bukan shafSah, bukan syah dalam arti dilakukan menurut hukum berlakuSahur, bukan saurSaum, bukan shaumSyah, bukan sah dalam arti baginda raja atau rajaSahib, bukan sohib ragam percakapanSalat, bukan shalat, solat, atau sholatSedekah, bukan sadaqah atau sadaqohSyiar, bukan syi'arSilaturahmi = silaturohmiSurah, bukan suratSyafaat, bukan safaat, syafa'at, syapaat, atau syufaatSyahadat, bukan sahadatSyahid, bukan sahidSyariat, bukan sarengat, syareat, sariat, sereat, atau syariahSyekh, bukan she, seh, sekh, atau syaikhSyirik, bukan sirikSyubhat, bukan subhat, syubat, atau syubahatTablig, bukan tablighTadarus, bukan tedarusTakhta, bukan tahtaTakzim, bukan takjimTakjil, bukan ta'jilTarawih, bukan teraweh atau tarawehTarhim, bukan tarkhim atau tarkimTawakal, bukan tawakkalTobat, bukan taubatToleransi, bukan tolerirUnta, bukan ontaWitir, bukan witrZakat, bukan zakatZamzam, bukan Zam-zamZuhur, bukan dzuhur, duhur, juhur, lohor, zohorNah, mana kata baku dan tidak baku yang sering detikers gunakan? Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [GambasVideo 20detik] twu/nwk Padazaman itu tidak ada yang menyebut Iraq sebagai Najd bahkan telah terbukti dengan dalil shahih bahwa Najd dan Iraq adalah dua tempat yang berbeda. Jadi menyatakan Najd adalah Iraq jelas tidak berdasar sama sekali. 21 jam yang lalu melalui seluler · Suka · 1. M 'Zhack' Saleh Al-Faraby حدثنا علي بن سعيد قال نا حماد
Itibar atau Iktibar? - Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI - Arti kata itibar dalam Kamus Bahasa Indonesia. Kamus KBBI Online Arti kata itibar dalam Kamus Bahasa Indonesia. Kamus KBBI Online Kata Pembelajar I’TIBAR AL-SANAD Apakah i’tibar merupakan kata baku dalam Bahasa Indonesia? i’tibar atau iktibar? mana penulisan yang benar? Itibar atau Iktibar? - Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI - Arti kata itibar dalam Kamus Bahasa Indonesia. Kamus KBBI Online Arti Kata Itibar Adalah – Sedang Populer Mengenal Istilah I’tibar dalam Penelitian Hadis Nabi Jual Produk Itibar Imam Al Haddad Termurah dan Terlengkap September 2021 Bukalapak Iktibar atau Itibar? - Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI - Buku Bacaan I’tibar - Alaiddin Koto Lazada Indonesia Buku Bacaan Itibar - Alaidin Koto Lazada Indonesia Arti Kata Itibar - Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI - Jurnal I’TIBAR Jual Produk Itibar Imam Al Haddad Termurah dan Terlengkap September 2021 Bukalapak Turizm Isletmelerinde Kurumsal Itibar Yonetimi Muruvet Durna, Burcu Oksuz, Murat Gumus 9786053951902 Books kaos itibar BGM Song /T B S - YouTube Jual BUKU TERJEMAH SABILUL IDDIKAR WAL ITIBAR RAHASIA USIA M - Jakarta Barat - valentino1 Tokopedia Arti kata itibar dalam kamus Indonesia-Inggris. Terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris - Kamus lengkap online semua bahasa İtibar Group - Endeks Facebook Itibar feat. Abrahamxx [Explicit] by TİKOPARA on Amazon Music - Kitab Sabilul Iddikar Wal Itibar Shopee Indonesia Karier dan Profil Karyawan Saat Ini di İtibar Atölyesi Dari referensi LinkedIn Al-I’tibar Jurnal Pendidikan Islam Buletin al-I’tibar Majelis Ta’lim Al Atsary Purworejo Apakah i’tibar merupakan kata baku dalam Bahasa Indonesia? i’tibar atau iktibar? mana penulisan yang benar? Jual BACAAN ITIBAR, Pengarang Alaidin Koto - Kota Yogyakarta - STARSBOOKS Tokopedia itibar yönetimi Kurumsal itibar yönetimi, şirketiniz hakkı… Flickr Jual TERMURAH kitab SABILUL IDDIKARI WAL ITIBAR imam al haddad TERLARIS di Lapak Onejual Online Bukalapak İtibar Hizmetleri - Home Facebook Arti kata itibar dalam kamus Indonesia-Inggris. Terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris - Kamus lengkap online semua bahasa The risk of risks reputation risk and resiliency Linda LOCKE Ekşi sözlük itibar suikastına devam - Hilal_Katrem – Cocotbodol kaos itibar Itibar - Kaos itibarremix BGM - YouTube Ortakaya & Doğancı Hukuk Bürosu - Beranda Facebook TERJEMAH KITAB SABILUL IDDIKAR WAL ITIBAR BUKU RAHASIA USIA MANUSIA SELAMA HIDUPNYA BAHASA INDONESIA Shopee Indonesia İtibar Ne Demek? TDK’ya Göre İtibar Sözlük Anlamı Nedir? - Tdk Anlamı Haberleri Jual Produk Iddikar Wal Itibar Termurah dan Terlengkap Mei 2021 Bukalapak İtibar Hizmetleri - Home Facebook Türkiye Mesleki İtibar Araştırması bluesyemre Şirketler için “İtibar” Nedir ve Neden Önemlidir? by Diler Yazici Medium İşte"Tasarruf olmaz" denilen İtibar sırası! İtibar Yönetimi Konferansı - The New Reputation Warfar… İtibar Yönetimi ORM Nedir? » Bilgiustam Index of /wp-content/uploads/2018/11/ Etik ve İtibar Derneği etikveitibar Twitter Ekşi sözlük itibar suikastına devam - Hilal_Katrem – Cocotbodol Jual Kitab Sabilul iddikar wal itibar Habib Abdullah bin Alawi al Haddad di Lapak Lapak Muslim Bukalapak Maktabah at turmussy - Kitab Sabilul Iddikar Wal Itibar Shopee Indonesia İtibar Tosyalı itibartosyali Twitter Karier dan Profil Karyawan Saat Ini di İtibar İnşaat Dari referensi LinkedIn Jual Sabilul Iddikar Wal Itibar - Imam Haddad - Kota Surabaya - mauna_store Tokopedia Buku Bacaan Itibar - Alaidin Koto Shopee Indonesia İtibar Life Sportsmenwear - Home Facebook Buku Bacaan Itibar - Alaidin Koto Lazada Indonesia İtibar AYDEMİR USLU İtibar Photo and video, Instagram photo, Abc Qaraqalpaqsha mediablog - Photos Facebook kitab sabilul iddikar wal itibar maktabah at-turmusy - al-Itibar fil Nasikh wal Mansukh minal Hadits 1-2 الإعتبار في الناسخ والمنسوخ من الحديث Shopee Indonesia Buku Bacaan Itibar - Alaidin Koto Lazada Indonesia Definisi itibar, Arti Kata itibar i’tibar Itibar Yönetimi, web marketing, tripAdvisor, holidaycheck, tophotels, zoover, expedia I’itibar Channel - YouTube İtibar Group on Twitter “Müşterilerimizden AB Grup Holding’in Sabah gazetesi yansıması. itibargroup abgrup abgrupholding sabahgazetesi yansıma… Türkiye Mesleki İtibar Skalası 2015 bluesyemre Kitab Sabilul Iddikar Wal Itibar Shopee Indonesia Jual Sabilul Iddikar Wal Itibar - Imam Haddad - Kota Surabaya - mauna_store Tokopedia Bentuk kata baku dari kata i’tibar - iktibar - Kamus kata baku Indonesia Online - Referensi Informasi, arti, makna dan kosakata - Review Of Al-itibar Wa Salwat Al-arifin [PDFTXT] PPT - ITIBAR ILE KARAKTER ARASINDA KI FARK PowerPoint Presentation, free download - ID588553 Itibar Sanad PDF Teater I’tibar Teateritibar Twitter İtibar Yönetimi Nedir? Kurumsal İtibar Yönetimi ve İtibar Yönetimi Nasıl Yapılır? WM Aracı İtibar Nedir? İtibar Yönetimi Nasıl Yapılır? Yeni İş Fikirleri İade-i İtibar - Remix - song by Onur Yılmaz, Miraç İnanç Spotify Buletin al-I’tibar Majelis Ta’lim Al Atsary Purworejo PPT - AGAMA NILAI UTAMA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PowerPoint Presentation - ID6952529 I’tibar Perang Badar untuk Kawan-kawan Awak Mobil Tangki Sedane Jurnal I’TIBAR Hulasatu’l - Itibar Kolektif, ; Köksal, Osman, n/a 9786055543655 Books Kanwil Kemenag Sumatera Selatan I’TIBĀR SANAD DALAM HADIS Al-Bukhari Jurnal Ilmu Hadis İtibar Nedir? İtibar Ne Demektir? – Kobi Vadisi İtibar İle İlgili Sözler İtibar 30 yılda … Itibar ringtone ringtone by Rwindpatel - 85f8 - Free on ZEDGE™ DOWNLOAD Lagu Kaos Itibar Sachin4k Laos Itibar Full Bgm MP3, Video MP4 & 3GP İşletmeler İçin İtibar Yönetimi - Branding Türkiye Araştırma Sosyal Medyada İtibar Mücadelesi - Harvard Business Review Türkiye Ethics and Reputation Society / Etik ve İtibar Dernegi TEID UNCAC Coalition Itibar atau Iktibar? - Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI - Uluslararasi İtibar Yonetimi Konferansi-What it takes to Build a W… RepMan Araştırmaları – RepMan Nagihan’s tweet - “YeminOlsunReis Yalana itibar etmiyorum DEVLETIME GÜVENİYORUM " - Trendsmap itibar KIYAKLI itibarkaratas Twitter Buku Bacaan I’tibar - Alaiddin Koto Lazada Indonesia REPUTATION MANAGEMENT - The Max Media Itibar kelimesinin anlamı nedir? Itibar ne demektir?

Halini memang ada baiknya sebagaimana I’tibar yang dipaparkn oleh syekhuna Al Haj Drs. Achmad Syfa cholil Mpd,i , Begitulah hakikat kepribadian santri menurut pandangan sebagian ulama, yang disinyalir dari penafsiran kata “SANTRI” itu sendiri, Namun tidak dapat dipunkiri melihat eksistensi santri zaman sekarang, yang hampir

الاعتبار والعبرة I’tibar biasa diartikan dengan mengambil ibrah atau mengambil pelajaran. Orang yang pandai dan cendekia adalah orang yang melihat sesuatu lalu mengambil pelajaran dari sesuatu yang dilihatnya. Sesuatu yang dilihat dan diambil darinya pelajaran itu dinamai Ibrah. Kata ibrah عبرة berasal dari `abara – ya`buru – `abratan wa `ibratan wa `ibaaratan, yang arti aslinya menyeberang dari satu tepi sungai ke tepi yang lain yang ada di seberangnya. Karenanya, sampan penyeberang dalam bahasa Arab disebut `abbârah. Terkait dengan hal ini, Imam Ghazali 450 – 505 H = 1058 – 1111 M berkata مَعْنَى الاِعْتِبَارِ أَنْ يَعْبُرَ مَا ذُكِرَ إِلَى غَيْرِهِ فَلَا يَقْتَصِرُ عَلَيْهِ إحياء علوم الدين 1 / 62. Makna I`tibar adalah seseorang yang menyeberang dari apa yang disebutkan kepada apa yang tidak disebutkan, karenanya ia tidak membatasi diri pada apa yang disebutkan sahaja. Ihya’ `Ulumud-Din 1/62. Lalu Imam Ghazali memberi contoh sebagai penjelasannya, dan berkata Misalnya, seseorang menyaksikan suatu musibah yang menimpa orang lain, maka jadilah musibah itu sebagai ibrah baginya, maksudnya, orang itu “menyeberangkan” apa yang dilihat dan disaksikannya kepada dirinya untuk menggugah kesadarannya bahwa bisa saja dirinya terkena musibah yang mirip dengan musibah yang dilihatnya. Jadi, seseorang yang mengambil ibrah artinya ia menyeberangkan suatu peristiwa yang terjadi pada orang lain ke arah dirinya sendiri. Saat menjelaskan makna i`tibar yang ada dalam firman Allah SWT فَاعْتَبِرُوا يَاأُولِي الْأَبْصَارِ الحشر 2 Seorang pakar bahasa Arab yang dikenal dengan panggilan Ibnu Faris 329 – 395 H = 941 – 1004 M berkata كَأَنÙَهُ قَالَ انْظُرُوا إِلَى مَنْ فَعَلَ مَا فَعَلَ فَعُوقِبَ بِمَا عُوقِبَ بِهِ، فَتَجَنÙَبُوا مِØÙ’لَ صَنِيعِهِمْ لِئَلÙَا يَنْزِلَ بِكُمْ مِØÙ’لُ مَا نَزَلَ بِأُولَئِكَ معجم مقاييس اللغة 4 / 210. Firman Allah SWT dalam al-Hasyr ayat 2 seakan Alloh berkata lihatlah orang yang mengerjakan apa yang dia kerjakan kejahatan Yahudi Bani Nadhir, yang karena kejahatannya itu ia disiksa dengan siksaan seperti itu, oleh karena itu, jauhilah perbuatan yang seperti perbuatan mereka, agar tidak turun menimpa kalian apa yang menimpa mereka. Mu`jam Maqayis al-Lughah 4/210. Orang yang sedang melihat orang mati, supaya i’tibar bahwa dia juga akan mati. Orang yang mengantar mayit ke kuburan lalu menyaksikan pemakaman, hendaklah i’tibar bahwa dia suatu saat juga akan dimakamkan. Yang melakukan i’tibar sejatinya hanyalah orang orang yang cerdas, orang yang hatinya tidak mati, orang hatinya bisa menerima nasehat, karena ingin dekat kepada Alloh SWT. Sebaliknya, orang yang tidak mampu melakukan i’tibar adalah orang yang mati hatinya. Na’ udzu billahi min dzalik. Nabi SAW mengajak kita melakukan i’tibar ketika kita melihat orang mati dan melihat kematian. Nabi SAW bersabda كفى بالموت موعظة وفي رواية كفى بالموت واعظا “Cukuplah kematian itu sebagai nasehat”. Silahkan ambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari sekian peristiwa yang kita lihat saban hari. Semoga bermanfaat, Amin. MD Royyan. Baca Juga Manajemen Inventory Terbaik
Macammacam Ijma’ dan Kekuataannya Sebagai Hukum Islam. BincangSyariah.Com – Bagi mayoritas ulama kedudukan ijma’ termasuk dalil yang argumentatif dalam syariat sesudah Alquran dan Sunah. Ini berarti ijma dapat menetapkan hukum yang mengikat dan wajib dipatuhi umat Islam. Al-Syaukani dalam kitab Irsyadul fuhul telah Tak satu pun dari peristiwa yang mengitari kita terlepas dari itibâr. Itibâr berasal dari kata ibr atau ibrah, yang bermakna “jembatan penyeberangan”. Jadi, itibâr bermakna “menjadikan sesuatu sebagai penyeberangan”. Jika peristiwa-peristiwa yang kita hadapi disebut sebagai itibâr, maka peristiwa itu merupakan media yang menyampaikan kita kepada suatu pengetahuan, sehingga kita paham terhadap makna yang ada di balik peristiwa itu. Kita sering menganggap sesuatu itu buruk, padahal dia tak lebih hanya sebagai itibâr bagi kita agar kita memahami apa yang ada di balik itu. Misalnya, rasa sakit yang kita rasakan di kepala. Rasa sakit itu adalah itibâr, karena dia adalah sebagai media yang menyampaikan kepada kita bahwa telah terjadi suatu kelainan pada kepala kita, sehingga kita berusaha untuk mengobatinya supaya sembuh. Laksana jarum-jarum petunjuk pada mobil yang berfungsi memberitahukan kepada pengemudi volume bahan bakar, oli, air, dan sebagainya. Jadi, segala peristiwa yang mengitari kita merupakan isyarat bahwa ada suatu kelainan pada diri kita. Benarlah apa yang dikatakan oleh Syekh al-Akbar Ibn Arabî, sufi abad ke-7 H, bahwa manusia adalah miniatur jagat besar makrokosmos ini. Segala kualitas yang ada pada alam raya terdapat pula pada manusia. Oleh sebab itu, jika terdapat suatu kelainan pada diri manusia, dia akan cepat-cepat tahu melalui isyarat dari alam raya. Orang yang paling sukses adalah orang yang paling mengerti tentang isyarat itu. Akan tetapi, isyarat itu hanya dipahami oleh orang yang memiliki ketajaman mata hati dan ketajaman nalar. Segala ibadah yang kita lakukan bertujuan untuk menjadikan kita orang bertakwa. Tentang puasa misalnya, Allah menegaskan Hai orang-orang yang beriman, difardhukan atas kamu melaksanakan puasa sebagaimana difardhukan atas orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa al-Baqarah [2] 183. Dengan ketakwaan, kita akan mendapatkan kecerahan mata batin kita. Lalu, dengan mata hati yang tercerahkan itu kita mampu menjadikan segala sesuatu yang mengitari kita sebagai itibâr, dapat membedakan yang benar dari yang batil dan yang baik dari yang buruk. Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberimu furqân dan menghapus segala kesalahanmu al-Baqarah [2] 183. Yang dimaksud dengan furqân dalam ayat di atas—menurut ahli tafsir, al-Thabarî—ialah ketajaman dan kecerahan batin, sehingga seseorang mampu melihat yang benar itu benar dan yang salah itu salah, yang baik adalah baik dan yang buruk adalah buruk. Tanpa ketajaman dan kecerahan batin, kita tidak pernah dapat memetik itibâr dari apa yang kita alami. Dalam dunia iptek yang serba canggih dewasa ini, kita sering berbangga dengan penemuan-penemuan mutakhir, kita berbangga dengan akal atau intelek. Memang akal memiliki kemampuan untuk menalar, berargumentasi, dan menarik kesimpulan. Akan tetapi, daya akal tidak dapat bekerja dengan baik tanpa kejernihan kalbu. Kita lihat sekarang, negeri yang kita cintai ini memiliki jutaan sarjana dan pemikir dalam berbagai bidang pengetahuan, tetapi tak banyak yang dapat memberikan solusi atas krisis yang sedang kita hadapi. Yang ramai adalah saling menyalahkan dan saling menjatuhkan. Ini tidak lain adalah karena kegelapan mata hati kita. [Prof. Yunasril Ali] Denganpenelitian itu akan diketahui, apakah hadis tersebut dapat dipertanggungjawabkan periwaytannya berasal dari Nabi atau tidak. Al-I’tibar berarti menyertakan sanad-sanad untuk hadis tertentu, Sedangkan kata ahad sebagai jamak untuk kata wahid, yang arti hrfiahnya satu. Arti istilah dalam ilmu hadis ialah apa yang diberikan Arti kata, ejaan, dan contoh penggunaan kata "itibar" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. itibar ? iktibar Bantuan Penjelasan Simbol a Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat v Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja n Merupakan Bentuk Kata benda ki Merupakan Bentuk Kata kiasan pron kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya cak Bentuk kata percakapan tidak baku ark Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan adv Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain - Pengganti kata "itibar" Kosakata Populer Sedang Dilihat Informasi Tentang Situs Merupakan situs penyedia data mengenai arti kata atau istilah dan cara pengejaannya beserta contoh kalimat yang disadur dari "Kamus Besar Bahasa Indonesia" atau yang biasa disingkat dengan KBBI. Tidak seperti beberapa situs web yang sama, kami mencoba untuk menyediakan berbagai fitur lain, seperti kecepatan akses, menampilkan dengan berbagai membedakan warna untuk jenis kata, tampilan yang tepat untuk semua web browser kedua komputer desktop, laptop dan ponsel pintar dan seterusnya. Fitur lengkap dapat dibaca di bagian fitur Online KBBI. Arti kata seperti kata "itibar" di atas ditampilkan dalam warna yang membuatnya mudah untuk mencari entri dan sub-tema. Berikut adalah beberapa penjelasan Jenis kata atau Deskripsi istilah-istilah seperti n kata benda, v kata kerja dalam merah muda pink dengan menggarisbawahi titik. Arahkan mouse untuk melihat informasi tidak semuanya telah dijelaskan Makna 1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dalam huruf tebal dengan latar belakang lingkaran Contoh penggunaan entri / sub entri yang ditandai dengan warna biru Contoh dalam Amsal ditandai di orange Ketika mengeklik hasil dari "Loading" daftar, hasil yang sesuai dengan kata Cari akan ditandai dengan latar belakang kuning Menampilkan hasil yang baik dalam kata-kata dasar dan derivatif, dan makna dan definisi akan ditampilkan tanpa harus kembali men-download data dari server Link cukup Permalink / Link indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya Kata 'teknologi' akan memiliki link di Kata 'konservatif' akan memiliki link di Kata 'rukun' akan memiliki link di Contoh Kata yang Mirip dengan kata "itibar" yaitu itibar • glotis • baris • terpedo • seng • testa • nakal • lipid • wawancara • tembok • alih-alih • atmolisis • teknokratik • hiperemia • sigap • pramutamu • antagonis • boko • pentar • tubi • xantat • meng- • selenggara • rundung • antisipasi • tijak • pasca- • metropolisasi • densitas • pinas dll Sehingga link ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam menulis, baik pada jaringan dan di luar dikembangkan dengan konsep desain responsif, berarti bahwa penampilan website situs dari KBBI akan cocok di berbagai media, seperti smartphones Tablet pc, iPad, iPhone, Tab, termasuk komputer dan netbook / laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang tambahan baru di luar KBBI edisi IIIMenulis singkatan di bagian definisi seperti yang, dengan, dl, tt, dp, dr dan lain-lain ditulis secara penuh, tidak seperti yang ditemukan di KBBI PusatBahasa.✔ Informasi tambahanTidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdiri dari 2 atau 3 surat, semua akan ditampilkan. Jika hasil pencarian dari "Loading" daftar sangat besar, hasil yang dapat langsung diklik pada akan terbatas jumlahnya. Selain itu, untuk beberapa kata pencarian, sistem akan hanya mencari kata-kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya apa yang dicari adalah "water, minyak, dissolve", sehingga hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan membubarkan beberapa kata pencarian dapat dilakukan dengan memisahkan setiap kata dengan tanda koma, misalnya mengajar, program, komputer untuk menemukan kata-kata pengajaran, program dan komputer. Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam "base words" kolom dan hasil dalam bentuk kata-kata turunan akan ditampilkan dalam "Loading" kolom. Ini banyak kata pencarian akan hanya mencari kata-kata dengan minimal 4 Surat panjang, jika sebuah kata yang 2 atau 3 Surat panjang, kata akan data arti kata yang terdapat di website ini merupakan hak cipta dari situs resmi KBBI yang beralamat di Jika anda menemukan padanan kata atau arti kata yang menurut anda tidak sesuai atau tidak benar, maka anda dapat menghubungi ke pihak Badan Bahasa KEMDIKBUD untuk memberikan kritik atau saran Berikut adalah informasi kontak dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta Timur. Telepon 021 4706287, 4706288, 4896558, 4894546. Faksimile 021 4750407 Email [email protected] pojRq.
  • eq586d5roc.pages.dev/152
  • eq586d5roc.pages.dev/471
  • eq586d5roc.pages.dev/388
  • eq586d5roc.pages.dev/481
  • eq586d5roc.pages.dev/493
  • eq586d5roc.pages.dev/496
  • eq586d5roc.pages.dev/300
  • eq586d5roc.pages.dev/324
  • arti kata i tibar