Friday 4 Jumadil Akhir 1443 / 07 January 2022. Menu. HOME; RAMADHAN Kabar Ramadhan; Puasa Nabi; Tips Puasa

JAKARTA, - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sudah melayangkan protes terhadap Pemerintah Vietnam terkait insiden yang terjadi di Perairan Natuna, baru-baru ini. Kapal pengawas perikanan Vietnam memprovokasi KRI Tjiptadi-381 yang sedang melakukan penegakkan hukum terhadap kapal ikan Vietnam yang mengambil ikan di Perairan Indonesia. Bahkan, kapal otoritas Vietnam menabrakkan badannya ke KRI Tjiptadi-381 milik TNI Angkatan Laut."Kementerian Luar Negeri telah memanggil wakil dari Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta dan menyampaikan protes Indonesia atas kejadian yang terjadi kemarin," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Ruang Palapa, Senin 29/4/2019. Baca juga Polisi Sempat Dihadang Coast Guard Vietnam saat Amankan 2 Kapal Pencuri Ikan di Natuna Pemerintah Indonesia sangat menyesalkan kejadian itu. Alasannya,tindakan kapal pengawas perikanan Vietnam itu sangat membahayakan awaknya sendiri maupun awak kapal perang Indonesia. "Selain itu, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kapal dinas Vietnam itu melanggar hukum internasional," ujar Arrmanatha. Ia berharap, protes tersebut benar-benar dihiraukan Pemerintah Vietnam agar peristiwa serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Sebelumnya, beredar cuplikan video adegan insiden antara kapal sipil Vitnam dengan KRI Tjiptadi-381, kapal perang korvet TNI AL dari kelas Parchim. Dikutip dari Antara, Markas Besar Komando Armada I TNI AL memberi pernyataan resmi bahwa peristiwa itu benar terjadi di ZEE Indonesia dan ada aksi provokasi dari kapal berbendera Vietnam itu. Baca juga KRI Ditabrak Kapal Vietnam, Wiranto Tunggu Laporan dari TNI AL Panglima Komando Armada I TNI AL Laksamana Muda TNI Yudo Margono, Minggu 28/4/2019, menyatakan, kejadian atau insiden itu terjadi pada pukul WIB Sabtu 27/4, dan lokasi kejadian di Laut Natuna Utara, di dalam wilayah ZEE Indonesia. Ia mengurai kronologi singkat kejadian itu, yaitu bermula saat KRI Tjiptadi-381 melaksanakan operasi penegakan hukum di ZEE Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara terhadap kapal ikan asing berbendera Vietnam bernomor lambung BD 979. Kapal yang sedang mencuri ikan kemudian ditangkap komandan KRI Tjiptadi. Ternyata, kapal ikan tersebut dikawal kapal Pengawas Perikanan Vietnam. Kapal pengawal itu berusaha menghalangi proses penegakan hukum oleh personel TNI AL di KRI Tjiptadi-381, dengan cara memprovokasi hingga gangguan fisik dengan cara menabrakkan badan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381. Menurut Komando Armada I TNI AL, lokasi kejadian itu ada di wilayah ZEE nasional, sehingga tindakan penangkapan kapal ikan ilegal itu oleh KRI Tjiptadi-38 sudah benar dan sesuai prosedur. Baca juga Ketua DPR Puji Kesabaran TNI AL Hadapi Provokasi Kapal Vietnam Namun pada sisi lain, pihak Vietnam juga mengklaim wilayah itu merupakan perairan Vietnam. Akibat dari provokasi kapal Pengawas Perikanan Vietnam bernomor lambung KN 264 dan KN 23 dengan cara menabrak lambung kiri KRI Tjiptadi-381 dan telah menghadang serta menabrak lambung kiri buritan kapal ikan ilegal bernomor lambung BD 979 yang sedang ditunda KRI Tjiptadi-381, kapal ikan ilegal Vietnam itu bocor dan tenggelam. Untuk selanjutnya, ABK kapal ikan ilegal Vietnam yang berjumlah 12 orang ditahan dan dibawa ke geladak KRI Tjiptadi-381, namun dua ABK yang berada di atas kapal ikan itu berhasil melompat ke laut dan ditolong salah satu kapal Pengawas Perikanan Vietnam. Selanjutnya ke-12 ABK kapal ikan ilegal Vietnam dibawa dan akan diserahkan ke Pangkalan TNI AL Ranai guna proses hukum selanjutnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. NamasteFestival 2017, gelaran pesta yoga internasional digelar di Hotel Sultan, Jakarta, 10-12 November 2017. Acara yang digelar untuk kali keempat ini, menargetkan 5 ribu pengunjung dari berbagai negara. Sponsornya adalah CIMB Niaga. JAKARTA, – Setelah Jepang akan memulangkan warga negaranya dari Indonesia, kali ini kabar tersebut juga akan dilalukan Vietnam. Dalam situs resmi kedutaan Vietnam, Kedutan Besar Kedubes Vietnam untuk Indonesia sedang berkoordinasi dengan instansi terkait penerbangan yang akan digunakan untuk memulangkan warga negaranya.“Kedutaan Besar Vietnam di Indonesia Kedubes telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk sukses menyelenggarakan sejumlah penerbangan untuk membawa pulang warga negara Vietnam dalam status prioritas di Indonesia,” tulis situs Kedutaan Besar Vietnam yang dikutip Jumat 16/7.Warga negara Vietnam di Indonesia, direkomendasikan untuk mengisi formulir yang sudah disediakan. Batas waktu yang diberikan, hanya samapai tanggal 23 Juli 2021. Kebijakan tersebut, diperuntukkan bagi warga negara Vietnam dalam kategori khusus.“Hanya warga negara yang berada dalam kategori prioritas dan memiliki kebutuhan yang nyata untuk kembali ke negara asalnya yang akan mendaftar dan bertanggung jawab,” lanju tulis kedutaan Vietnam di itu, disebutkan pula bahwa setiap warga negara tidak mendaftar lebih dari sekali untuk menghindari kesalahan dalam pendataan. “Harap berikan informasi yang akurat, termasuk alamat email dan nomor telepon untuk Kedutaan Besar dan maskapai penerbangan untuk dihubungi secara langsung bila diperlukan,” saat ini belum keterangan dari pihak Kedutaan Besar Vietnam, alasan memfasilitasi pemulangan warganya dari Indonesia.
Tepatdi depan Gedung Kedutaan Amerika Serikat yang berlokasi di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Komite Solidaritas Palestina dan Yaman melakukan aksi bela Palestina pada Selasa (26/4/2022). Dalam aksi demo bela Palestina kali ini berjalan dengan tertib. Mereka mereka berada dalam barisan yang telah ditentukan. Sementara itu, pihak aparat kepolisian
Perbandingan dengan Kedubes AS negara tetanggadetikcom Do Your Magic mengecek kondisi trotoar Kedubes AS di negara-negara tetangga Indonesia via Google Street View, Selasa 6/6/2023. Terlihat kondisi jalan depan Kedubes AS di Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, hingga kondisi trotoarnya? Trotoar dekat Kedubes AS di Kuala Lumpur tidak ditutup. Berdasarkan citra Google Street View pada Maret 2021 terbaru, trotoar di samping benteng Kedubes Paman Sam justru terproteksi dengan pagar. Pagar ini sudah terpotret sejak Desember 2015 dan belum ada pada September 2013. Kedubes AS di Kuala Lumpur Google Street ViewTrotoar dekat Kedubes AS di Singapura juga tidak ditutup dengan beton dan kawat berduri. Orang-orang dapat berjalan di trotoar depan Kedubes AS yang terletak dekat dengan jembatan penyeberangan orang JPO ini. Banyak pepohonan di jalanan juga tersedia di depan Kedubes AS di Manila, Filipina, termasuk tepat di depan gerbang Kedutaan AS. Tidak ada penghalang bagi pejalan kaki yang hendak melintas di trotoar depan Kedubes AS ini. Ada bollard-bollard di sini. Meski demikian, pepohonan terlihat menghalangi jalur pejalan AS di Bangkok Google Street View Kondisi trotoar terbuka juga ada di Kedubes AS di Myanmar dan Kamboja. Untuk Vietnam, trotoar depan Konslat Jenderal AS bertanda rambu stop. Di Brunei Darussalam, tak ada trotoar di depan Kedubes AS di Bandar Seri Begawan. dnu/dnu
Munarmanmengklaim perwakilan Kedubes Jerman sempat menyampaikan belasungkawa atas tewasnya enam laskar FPI yang menjadi korban bentrok dengan aparat di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km. 50. Menurut Munarman, kedatangan Kedubes Jerman itu juga akan membawa kasus tewasnya enam laskar FPI ke dunia internasional.
Michael F. Kleine adalah Pejabat Dinas Luar Negeri karier dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di Departemen Luar Negeri AS. Pada Juni 2021, Michael Kleine merampungkan tugasnya sebagai Konsul Jenderal selama tiga tahun di Konsulat Jenderal AS di Melbourne, Australia. Sebelumnya, pernah bertugas di Laos sebagai wakil dubes Misi AS; di Korea Selatan dimana beliau memimpin upaya Kedubes AS di Seoul untuk meratifikasi Kesepakatan Perdagangan Bebas AS-Korea; di Kosovo dimana beliau mendukung pendirian institusi-institusi demokratis setelah perang berakhir; serta di Vietnam dan menjadi salah satu pejabat pertama yang bekerja di Konsulat Jenderal AS di Ho Chi Minh City. Sebelum bergabung dengan korps diplomatik, Wadubes Kleine menjadi pengacara di Washington, Michael Kleine meraih gelar S1 dan sarjana hukum profesional dari Duke University. Ia juga memiliki gelar master dalam bidang strategi keamanan nasional dari National War College di Washington. Di Jakarta, Wadubes Kleine didampingi oleh istrinya, Hiroko, dan dua orang anaknya. KedubesAS di Jakarta mengoperasikan sistem pemantau kualitas udara mutakhir sebagai bagian dari usaha global tanggulangi perubahan iklim - International - Okezone News
Jakarta - Manuver kapal perikanan Vietnam yang sengaja menabrak KRI Tjiptadi-381 di perairan Natuna Utara berbuntut panjang. Kementerian Luar Negeri RI langsung memanggil wakil dari Kedubes Vietnam di Jakarta dan menyampaikan protes atas insiden tersebut."Pagi tadi Kementerian Luar Negeri telah memanggil wakil dari kedubes Vietnam di Jakarta dan menyampaikan protes Indonesia atas kejadian yang terjadi kemarin," ujar juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di kantornya, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin 29/4/2019.Insiden ini terjadi saat KRI Tjiptadi-381 melakukan penegakan hukum terhadap kapal ikan Vietnam BD 979 yang sedang menangkap ikan secara ilegal di wilayah Indonesia. Namun pihak Vietnam juga mengklaim perairan tersebut adalah wilayah miliknya. Meski sudah menyampaikan protes lebih dulu, Kemenlu masih menunggu laporan lengkap dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto soal kejadian tersebut. "Laporan lengkap atas kejadian tersebut dari panglima TNI untuk kita jadikan dasar dalam penyelesaian masalah ini dengan pemerintah Vietnam," kata Arrmanatha. Kemlu, yang mewakili pemerintah RI, menyesalkan peristiwa tersebut. Apalagi kapal pengawas perikanan Vietnam itu juga memprovokasi kapal TNI AL karena telah menangkap kapal Vietnam BD 979 yang sedang menangkap ikan secara ilegal."Indonesia sangat menyesalkan kejadian yang terjadi antara kapal dinas perikanan Vietnam dan KRI Tjiptadi-381 yang terjadi kemarin di perairan antara Indonesia dan Vietnam. Intinya bahwa tindakan yang dilakukan oleh kapal dinas Vietnam itu sangat membahayakan persone,l baik dari KRI maupun dari kapal Vietnam itu sendiri. Dan selain itu, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kapal dinas Vietnam itu melanggar hukum internasional," ucap Pertahanan Menhan Ryamizard Ryacudu ikut menaruh perhatian dalam ini. Menhan menilai sikap TNI AL yang tidak terprovokasi oleh sikap ABK kapal Vietnam tersebut sudah tepat."Kalau dari kita kan Kemenhan, tindakan TNI AL sudah benar. Dan itu wilayah ZEE kita, yang nubruk kan dia, tenggelam dia," kata Ryamizard ketika ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 29/4.Ryamizard mengatakan persoalan batas wilayah tinggal dilihat berdasarkan global positioning system GPS. Dia menegaskan insiden penabrakan tersebut jelas terjadi di wilayah NKRI."Lihat GPS, kan sekarang sudah modern, semua orang tahu. Nggak bisa ngaku-ngaku itu. Kan dari Natuna juga nggak jauh itu," tegas mantan KSAD itu, anggota Komisi I DPR Charles Honoris menyebut pemerintah Indonesia bisa meminta ganti rugi kepada Vietnam akibat insiden tabrakan itu."Pemerintah melalui Kemenlu bisa mengirimkan nota protes ke Vietnam atas intrusi Kapal Pengawas Perikanan Vietnam ke yurisdiksi hukum Indonesia," ujar Charles kepada wartawan, Senin 29/4.Komisi I DPR membidangi soal hubungan internasional serta pertahanan, dan bermitra salah satunya dengan TNI. Charles menyebut Menlu Retno Marsudi juga diminta memanggil Dubes Vietnam di Indonesia untuk meminta klarifikasi."Pemerintah juga bisa meminta ganti kerugian dari pemerintah Vietnam terhadap kapal AL yang rusak akibat ditubruk oleh Kapal Pengawas Perikanan Vietnam," kata kapal Vietnam BD 979 yang ditangkap kapal TNI AL karena mencuri ikan di wilayah Indonesia, Komisi I DPR meminta agar diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Charles mengingatkan, perbuatan mereka adalah tindakan kriminal."Terkait kapal pencuri ikan dan awak kapal tersebut yang berhasil diamankan harus diproses hukum sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Tindakan mereka adalah tindakan kriminal," Charles, mekanisme hukum dan institusi internasional juga dapat digunakan apabila Vietnam tidak menggubris permohonan Indonesia. Pemerintah Indonesia bisa menggugat permasalahan ini di forum peradilan internasional seperti Mahkamah Internasional atau International Court of Justice ICJ atau ke Mahkamah Laut Internasional atau International Tribunal for the Law of the Sea ITLOS."Pemerintah RI bisa mengajukan gugatan di forum peradilan internasional seperti Mahkamah Internasional ICJ atau Mahkamah Laut Internasional ITLOS untuk meminta ganti kerugian," sebut Charles."Putusan dari mahkamah internasional bukan hanya terkait ganti rugi, tetapi bisa memberikan preseden hukum dan memperkuat klaim teritorial laut wilayah RI," Juga 'Vietnam Klaim Kapal TNI AL Lewati Perairannya, Menhan Lihat GPS!'[GambasVideo 20detik] nvl/gbr
KantorKedutaan Besar Malaysia di Jakarta mengimbau warganya agar tidak mendekati lokasi, yang menjadi tempat pengumuman hasil pemilu 2019. “Masyarakat Malaysia di Indonesia disarankan untuk menghindari kawasan-kawasan yang menjadi tempat berkumpulnya massa,” begitu pengumuman dari kedubes Malaysia pada Sabtu, 19 Mei 2019, yang diterima
Amerika Serikat dan Indonesia Memajukan Demokrasi Inklusif dan Masyarakat Sipil14 Juni, 2023 Siaran PersJAKARTA – Pada tanggal 14 Juni 2023, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat USAID, Kementerian Hukum dan HAM RI, dan Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera menjadi tajuk…Angkatan Udara Amerika Serikat dan Indonesia Ikut Serta dalam Latihan Cope West 2312 Juni, 2023 Siaran PersPersonel dan pesawat dari 8th Fighter Wing Angkatan Udara Amerika Serikat AS dan TNI Angkatan Udara akan mengikuti “Cope West 2023”, latihan tempur taktis bilateral…Kedubes AS di Jakarta dan Masjid Istiqlal Resmikan American Space Baru6 Juni, 2023 Siaran PersJAKARTA – Pada 6 Juni, Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar turut dalam upacara pengguntingan…Amerika Serikat Berinvestasi di Komunitas Petani Penghasil Kopi dan Kakao Indonesia31 Mei, 2023 Siaran PersHari ini Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat USAID meluncurkan program baru untuk mempromosikan produksi kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia melalui kemitraan dengan Olam Food…Pernyataan Pers tentang Kesimpulan Substansial Negosiasi Perjanjian Rantai Pasokan IPEF31 Mei, 2023 Siaran PersHari ini, 27 Mei, 14 mitra Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity IPEF – Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru,…Hibah Tenaga Angin AS Dorong Kemitraan Transisi Energi Yang Adil JETP Indonesia26 Mei, 2023 Siaran PersJAKARTA – Hari ini, 26 Mei 2023, di Jakarta, Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat Trade and Development Agency atau USTDA memberikan hibah kepada PT…Rangkuman Negosiasi Putaran Ke-tiga Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik di Singapura17 Mei, 2023 Siaran PersDepartemen Perdagangan Amerika Serikat dan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat USTR berpartisipasi dalam negosiasi putaran ke-tiga Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity/IPEF di…Dubes Kim Luncurkan “TravelUSA” Untuk Promosikan Pariwisata Amerika Serikat Ke Masyarakat Indonesia12 Mei, 2023 Siaran PersJAKARTA – Hari ini 11 Mei, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim meluncurkan program “TravelUSA American Destinations and Culture”, untuk mempromosikan perjalanan wisata…Kunjungan Utusan Khusus Deplu AS Untuk Kepemudaan Global ke Indonesia2 Mei, 2023 Siaran PersUtusan Khusus Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Kepemudaan Global Abby Finkenauer akan berkunjung ke Bali pada 1-5 Mei untuk mengikuti Akademi Kepemimpinan Perempuan Young Southeast…Pernyataan Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden Terkait Idul Fitri21 April, 2023 Pernyataan Gedung PutihJill dan saya menyampaikan ucapan selamat kepada komunitas Muslim di Amerika Serikat dan di seluruh dunia saat umat Muslim merayakan Idul Fitri dan mengakhiri bulan…Pertemuan Menteri Perdagangan Raimondo dan Dubes Tai dengan Menko RI Luhut Pandjaitan17 April, 2023 Siaran PersPertemuan Menteri Perdagangan Raimondo dan Dubes Tai dengan Menko RI Luhut PandjaitanAmerika Serikat dan Indonesia Tandatangani Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Senilai 10,2 Triliun...14 April, 2023 Siaran PersWASHINGTON – Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen dan Menteri Keuangan Repubik Indonesia Sri Mulyani Indrawati menandatangani Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia Indonesia Infrastructure and Finance Compact senilai…USAID, Amazon Web Services, dan Elitery Luncurkan Program “TALENTA” Untuk Memperkuat Ekosistem Digital...13 April, 2023 Siaran PersJAKARTA – Hari ini, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat USAID, penyedia layanan cloud terkemuka Amazon Web Services AWS, dan Elitery, penyedia layanan teknologi informasi, meluncurkan program the Acceleration of…KLHK dan EPA Tandatangani Nota Kesepahaman untuk Tingkatkan Kerja Sama Lingkungan6 April, 2023 Siaran PersJAKARTA – Pada tanggal 5 April, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Republik Indonesia dan Badan Perlindungan Lingkungan EPA Amerika Serikat menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat…Sambutan Duta Besar Kim Terkait Masa Depan Kendaraan Listrik saat Ford dan Mitranya Menandatangani Perjanjian...4 April, 2023 PidatoBapak Menko Luhut, Dubes Burger, hadirin yang terhormat, suatu kehormatan bisa berada di sini hari ini untuk merayakan pengumuman penting ini. Saya sangat terkesan dengan…AS dan Indonesia Rayakan Keberhasilan Kerja Sama Program Bantuan COVID-19 USAID3 April, 2023 Siaran PersJAKARTA – Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS USAID dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merayakan keberhasilan kerja sama program bantuan COVID-19 Amerika Serikat pada 31…Relawan Peace Corps Kembali ke Indonesia31 Maret, 2023 Siaran PersJAKARTA – Gelombang awal berjumlah 11 Relawan Peace Corps saat ini telah tiba di daerah tugas mereka – lima di Jawa Timur, empat di Jawa Barat,…Amerika Serikat dan Indonesia Bermitra Mengembangkan Sistem Peringatan Dini untuk Mengurangi Risiko...31 Maret, 2023 Siaran PersJAKARTA – Minggu ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG Indonesia dan Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat USAID menandatangani nota kesepahaman MOU untuk…

JAKARTA- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta memberikan penjelasan mengenai perintah eksekutif terbaru yang dirilis oleh Presiden AS Donald Trump. Perintah eksekutif mengenai perdagangan tersebut turut menyeret nama Indonesia. Trump dalam perintah eksekekutifnya, memerintahkan untuk menyelidiki negara-negara mitra dagang yang dianggap

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID tvcdU-pOGKF8tWcn1kowOvAsCJvQvXPWMIIX-Ho0HlailmocK8WmFg== JAKARTA Bertempat di Kantor Kedubes Inggris, pengibaran bendera dengan warna pelangi dilakukan Kedubes Inggris untuk Indonesia mengibarkan bendera Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), Jumat 20 Mei 2022.. Merespons hal tersebut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Fahrur Rozi mengatakan, Kedubes Inggris
Social / Search – ID [Skip to Content] VisaPerjalanan ke AS untuk keperluan sementara termasuk wisata, pekerjaan tidak tetap, studi dan program warga negara asing yang ingin tinggal menetap di Amerika dan PariwisataLayanan untuk Warga Negara ASHubungan KamiDuta Besar Sung Y. KimWakil Duta Besar Michael F. KleineKonsul Jenderal Jonathan AlanPejabat Konsul Gordon S. ChurchPresiden Amerika SerikatWakil Presiden Amerika SerikatMenteri Luar NegriDasar & SejarahLaporan ResmiDuta Besar Baru AS Sung Kim Serahkan Surat Kepercayaan Pada Presiden JokowiBisnisMemulai Bisnis di IndonesiaPeluang BisnisDewan Pertimbangan Keamanan Luar NegeriData & Laporan EkonomiMemulai Bisnis di ASData & Laporan EkonomiPendidikan & KebudayaanInformasi tentang kesempatan mendapatkan pendidikan tingkat tinggi berkualitas di AS, yang tidak ada duanya.americaMyAmericaAmerican Corners IndonesiaProgram Pertukaran YESRegional English Language Office RELOKemitraan dengan UniversitasProgram Fellowship Hubert H. Humphrey untuk Profesional Mid-KarirProgram FulbrightYoung Southeast Asian Leaders Initiative YSEALIMengundang para pemuda Indonesia untuk mendaftar dan menjadi bagian dari YSEALI! Ayo bangun jaringan dan perkuat keterampilanmu dengan kalangan pemuda & KonsulatKedutaan Besar AS Jakarta Jl. Medan Merdeka Selatan No 3 - 5Jakarta 10110, IndonesiaTelepon +62-21-5083-1000Fax 62 21 386-2259Konsulat Jendral AS SurabayaKonsulat AS di MedanKonsuler BaliBergabunglah dengan Tim Kami!Berita dan AcaraBeritaSiaran PersPernyataan Gedung PutihMedanSurabayaPidato
gy6K8.
  • eq586d5roc.pages.dev/363
  • eq586d5roc.pages.dev/94
  • eq586d5roc.pages.dev/386
  • eq586d5roc.pages.dev/187
  • eq586d5roc.pages.dev/321
  • eq586d5roc.pages.dev/117
  • eq586d5roc.pages.dev/85
  • eq586d5roc.pages.dev/166
  • kedubes vietnam di jakarta