Dibawah ini adalah 6 Upacara Adat yang terdapat di Jawa Barat: 1. Upacara Ngalaksa. Pada umumnya upcara Ngalaksa dapat dijumpai di daerah Ranca Kalong, Sumedang, Jawa Barat. Proses upacara tradisional ini digelar dengan cara membawa padi ke lumbung menggunakan rengkong.
Upacara Adat Sunda – Terdapat berbagai upacara adat Sunda yang masih sering dijalankan hingga saat ini. Salah satunya ialah upacara adat Seren Taun yang banyak dilakukan di daerah Kuningan, Jawa Barat. Upacara adat ini sendiri dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil panen yang diperoleh. Selain menjadikan acara penyampaian rasa syukur, upacara adat ini juga kemudian akan dilakukan sebagai bentuk menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai upacara adat Sunda berikut ini. Upacara Adat Sunda untuk Pernikahan1. Neundeun Omong Menyimpan Janji2. Narosan atau Nyeureuhan Lamaran3. Nyanggakeun Seserahan4. Ngeuyeuk Seureuh5. Membuat Lungkun6. Berebut Uang7. Ngebakan atau Siraman Pernikahan8. Ngecakeun Aisan9. Ngaras10. Pencampuran air siraman11. Siraman12. Ngerik atau Potong rambutUpacara Adat Sunda untuk Kelahiran1. Upacara Memelihara Tembuni2. Upacara Nenjrag Bumi3. Upacara Puput Puseur4. Upacara Ekahan5. Upacara nurunkeun6. Upacara CukuranBuku-Buku Terkait1. Tata Rias, Busana, dan Adat Pernikahan Sunda – Salamina2. Kuliner Populer Khas Sunda3. Airbrush Make-up Part Two for Traditional Brides Betawi Rias Besar Pernikahan, sebagai suatu upacara sakral untuk mengikat janji nikah di hadapan hukum, agama, serta sosial. Dengan banyaknya adat serta kebudayaan di Indonesia, kemudian menjadikan Indonesia dengan beragam pernikahan adat. Pernikahan adat Sunda sendiri termasuk yang memiliki prosesi cukup panjang. Pasalnya, rangkaian prosesi pernikahan kemudian tak hanya dijalankan di hari H pernikahan, tapi dalam kurun waktu beberapa hari sampai seminggu sebelum hari pernikahan dan sudah dibuka melalui beberapa prosesi pranikah adat Sunda. Berikut rangkaian upacara, ritual, dan prosesi lengkap pernikahan adat Sunda. 1. Neundeun Omong Menyimpan Janji Prosesi pernikahan adat Sunda pertama disebut juga sebagai Neundeun Omong atau menyimpan janji atau ucapan. Prosesi ini sendiri kemudian dapat dilakukan untuk memastikan sang calon pengantin wanita belum menerima lamaran dari orang lain. Kedua orang tua dari pihak pria kemudian akan menghampiri kedua orang tua dari pihak wanita dalam menanyakan hal ini. Ritual ini sesungguhnya lebih sering dilakukan pada pernikahan zaman dahulu sebab pada zaman tersebut terdapat banyak anak yang belum akan dinikahkan padahal telah terjadi kesepakatan antara kedua pihak orang tua sebelumnya. 2. Narosan atau Nyeureuhan Lamaran Dalam menindaklanjuti Neundeun Omong, prosesi lamaran pun kemudian dilakukan. Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, pihak keluarga dari calon mempelai pria kemudian akan menyerahkan Sirih lengkap beserta dengan uang pengikat sebagai isyarat bahwa pihak pria kemudian bersedia ikut membiayai pernikahan. Selain itu, pihak calon pengantin pria juga akan memberikan cincin meneng atau cincin belah rotan sebagai tanda ikatan. 3. Nyanggakeun Seserahan Prosesi selanjutnya ialah Nyandakeun atau seserahan di mana pihak calon mempelai pria kemudian menyerahkan beberapa perlengkapan untuk pernikahan seperti di antaranya uang, pakaian, perabotan rumah tangga, makanan, dan lain sebagainya. Begitu pula dari pihak calon mempelai Wanita yang akan membalas dengan seserahan yang diberikan kepada pihak laki-laki. Prosesi seserahan pada pernikahan adat Sunda biasanya juga dilakukan tujuh sampai satu hari sebelum hari pernikahan dilangsungkan. Dekorasi yang tepat kemudian akan membuat suasana pernikahan menjadi lebih romantis dan hangat. 4. Ngeuyeuk Seureuh Prosesi Ngeuyeuk Seureuh yang dipimpin oleh Pangeuyeuk. Pangeuyeuk kemudian akan mempersilahkan kedua calon pengantin saat meminta izin serta doa restu dari orang tua yang diiringi oleh lagu kidung Pangeuyeuk. Calon pengantin kemudian akan disawer beras yang bermakna hidup sejahtera. Lalu digeprek dengan menggunakan sapu lidi yang disertai dengan nasehat, kain putih penutup Pangeuyeuk pun dibuka. Kemudian dilanjutkan dengan pembelahan mayang jambe serta buah pinang oleh calon mempelai pria. Prosesi ini kemudian akan diakhiri dengan menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali oleh calon mempelai pria. 5. Membuat Lungkun Ngeuyeuk Seureuh dapat dilakukan dalam waktu sehari sebelum acara pernikahan dilangsungkan. Prosesi ini kemudian hanya boleh dihadiri oleh orang tua kedua calon mempelai serta keluarga terdekat saja. Kedua mempelai ini akan dihadapkan dengan dua lembar sirih yang bertangkai serta digulung memanjang. Setelah itu, akan diikat dengan benang kanteh, serta diikuti oleh kedua orang tua dan tamu undangan. Prosesi pernikahan adat Sunda ini kemudian memiliki makna agar kelak dapat mendapatkan rezeki berlebihan yang akan dibagi kepada sanak saudara. 6. Berebut Uang Prosesi kemudian dilanjutkan dengan Berebut Uang. Tata cara prosesi pernikahan adat Sunda yang satu ini sendiri dilaksanakan di bawah tikar dengan sambil disawer. Maknanya sendiri adalah berlomba-lomba dalam mencari rezeki serta disayang oleh keluarga. 7. Ngebakan atau Siraman Pernikahan Mendekati pernikahan, prosesi siraman pun dilakukan. Prosesi ini bertujuan agar menyucikan calon mempelai wanita secara lahir dan batin. Biasanya acara berlangsung siang hari di kediaman calon mempelai wanita. 8. Ngecakeun Aisan Prosesi ini kemudian akan dimulai dengan keluarnya calon mempelai wanita dari kamar dan digendong secara simbolis oleh sang ibu. Sementara sang ayah kemudian berjalan di depan dengan membawa lilin menuju tempat sungkeman. 9. Ngaras Ngaras sebagai suatu permohonan izin dari calon mempelai wanita yang kemudian dilanjutkan dengan cara sungkem serta mencuci kaki kedua orang tua. 10. Pencampuran air siraman Kemudian proses dilanjutkan dengan kedua orang tua yang mencampur air yang berasal dari tujuh macam bunga wangi atau disebut juga dengan bunga setaman. 11. Siraman Proses ini akan diiringi oleh musik kecapi dan suling, calon mempelai wanita akan menuju tempat siraman dengan sebelumnya menginjak 7 helai kain. Prosesi siraman juga akan dimulai dengan ibu, ayah, untuk kemudian dilanjutkan oleh para sesepuh. Jumlah penyiram sendiri haruslah ganjil dan berkisar antara 7, 9, sampai 11 orang. 12. Ngerik atau Potong rambut Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, rambut dari calon mempelai wanita akan dipotong sedikit sebagai lambang untuk mempercantik diri secara lahir dan batin untuk kemudian dilanjutkan dengan prosesi Ngeningan, yaitu dengan menghilangkan semua bulu-bulu halus pada area wajah, kuduk, membentuk sinom, serta membuat godeg dan kembang turi. Upacara Adat Sunda untuk Kelahiran Indonesia sebagai suatu negara kepulauan terbesar di dunia dengan keragaman suku serta kekayaan khasanah budaya nusantara. Meski perkembangan serta kemajuan teknologi kian meningkat, ternyata beberapa masyarakat masih tetap melestarikan serta menjunjung tinggi adat istiadat sebagai warisan nenek moyang. Tak terkecuali juga pada suku Sunda yang berasal dari Jawa Barat. Masyarakat Sunda sendiri kemudian melaksanakan upacara adat istiadat dengan cara mengungkapkan rasa syukur serta memohon kesejahteraan serta keselamatan dunia akhirat. Biasanya, prosesi adat istiadat ini akan dilakukan pada momen-momen terpenting dalam hidup, salah satunya adalah pada momen-momen kelahiran bayi. Terdapat 7 upacara adat Sunda usai menyambut kelahiran sang buah hati ke dunia. Apa sajakah itu? Berikut beberapa di antaranya. 1. Upacara Memelihara Tembuni Upacara adat yang pertama ialah dengan merawat tembuni atau usai persalinan agar bayi selamat serta berbahagia. Tembuni sendiri berarti plasenta bayi atau biasa juga disebut dengan ari-ari. Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tembuni merupakan saudara bayi sehingga tak boleh dibuang secara sembarangan dan harus dilakukan melalui ritual khusus saat mengubur atau Ketika menghanyutkannya. Bersamaan dengan kelahiran bayi, tembuni kemudian dibersihkan serta diletakan ke dalam pendil atau kendi untuk kemudian diberi bumbu-bumbu yakni garam, asam, serta gula merah. Terakhir, pendil ditutup dengan kain putih serta diberi bambu kecil agar kemudian tetap menerima udara. Paraji dukun bersalin kemudian akan menggendong serta memayungi pendil hingga dikuburkan di area halaman rumah atau dihanyutkan ke sungai secara adat. Upacara penguburan tembuni ini sendiri disertai pembacaan doa untuk memohon keselamatan. Di dekat kuburan tembuni akan diberikan pelita atau penerang yang terus menyala hingga tali pusat bayi lepas dari area perutnya 2. Upacara Nenjrag Bumi Upacara nenjrag bumi merupakan adat memukulkan alu, atau tongkat tebal dari kayu ke arah bumi. Ritual ini sendiri dilakukan agar bayi kemudian kelak menjadi pemberani, tak mudah takut dan terkejut. Terdapat dua cara yang dapat dipilih, yaitu memukulkan alu sebanyak tujuh kali ke bumi di dekat bayi atau dengan membaringkan bayi di atas pelupuh lantai bambu yang dibelah-belah, dan dilanjutkan dengan sang ibu untuk menghentakkan kakinya ke pelupuh di dekat bayi. 3. Upacara Puput Puseur Upacara puput puseur ini diawali dengan memotong tali pusar bayi. Setelah lepas, sang ibu atau indung kemudian akan meletakan tali pusar ke dalam kanjut kundang atau tas kain dan ditutup dengan bungkusan kasa berisi uang logam serta diikatkan pada perut bayi, maksudnya agar pusar tidak menyembul ke luar. Upacara ini sendiri diadakan bersamaan dengan memberikan nama, membaca doa selamat, serta membagikan bubur merah dan bubur putih ke warga sekitarnya. 4. Upacara Ekahan Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan upacara adat Ekahan atau aqiqah. Upacara ini sendiri dilakukan untuk memanjakan rasa syukur kepada Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur telah dikaruniai buah hati. Pada pelaksanaannya, upacara ini umumnya dilakukan setelah bayi berusia 7 hari, 14 hari, ataupun 21 hari. Orang tua sang anak harus menyediakan domba atau kambing untuk kemudian disembelih dengan ketentuan dua ekor domba jika anak laki-laki serta seekor domba jika anak perempuan. Prosesi penyembelihan ini juga disertai dengan pembacaan doa selamat serta pengharapan agar kelak anak tersebut menjadi orang saleh yang dapat menolong orang tuanya di akhirat. Seusai penyembelihan, daging kemudian akan dimasak dan dibagikan. 5. Upacara nurunkeun Upacara nurunkeun merupakan suatu upacara mengenalkan bayi pada lingkungan sekitarnya. Paraji kemudian akan membawa bayi ke halaman rumah untuk kemudian untuk pertama kalinya sekaligus memberitahu tetangga bahwa bayi telah bisa dibawa ke luar rumah ataupun diajak berjalan-jalan. Upacara ini juga dilaksanakan pada hari ketujuh setelah upacara puput puseur. Tak hanya itu, tuan rumah juga akan menyediakan berbagai masakan. Makanan ringan serta buah-buahan akan dibungkus dan digantung pada bambu melintang, sementara makanan berat diletakkannya di bawahnya. Di bambu yang sama, dibuat pula ayunan kain untuk dapat menimang bayi selagi paraji membacakan doa. Seusai prosesi berakhir, tuan rumah kemudian akan mempersilahkan tamu menyantap makanan yang tersedia serta makanan ringan yang digantung pun dibagikan ke tamu anak-anak. 6. Upacara Cukuran Mencukur rambut bayi kemudian dilakukan saat bayi memasuki usia 40 hari untuk membersihkan atau menyucikan rambut dari segala najis. Sang bayi akan dibaringkan di tengah-tengah para tamu, kemudian disediakan pula wadah berisi air kembang dan gunting yang digantung perhiasan emas, seperti kalung, cincin dan gelang. Seraya para tamu bersholawat serta berdoa, beberapa dari mereka juga akan menggunting sedikit rambut bayi. Buku-Buku Terkait 1. Tata Rias, Busana, dan Adat Pernikahan Sunda – Salamina Seringkali modernisasi menjadi alasan kepraktisan dan menggusur nilai luhur budaya, sehingga sebuah pernikahan jadi kehilangan makna. Padahal prosesi pernikahan penuh arti untuk membekali calon mempelai mewujudkan niat suci diwariskan oleh budaya yang sangat tinggi dan adiluhung. Tata rias pengantin dan tata cara pernikahan adat Sunda adalah salah satu rangkaian kebudayaan yang perlu ditularkan maknanya. Buku ini memuat beragam wujud kerja sama’ antara tradisi dan modernisasi sehingga tercipta suatu kolaborasi yang sangat kini, namun tetap sakral. Mulai dari konsep tata rias wajah, sanggul, busana, hingga tata upacara khas Sunda dikemas dengan unik di dalam setiap halaman. Semoga buku ini menjadi wacana yang membuka wawasan bahwa warisan kebudayaan luar biasa ini harus tetap lestari. Sekalipun penerapannya disesuaikan dengan laju perkembangan zaman”. 2. Kuliner Populer Khas Sunda Indonesia, kaya ragam budaya dan adat istiadat. Demikian juga dengan dunia kuliner. Dari Sabang sampai Merauke, beragam masakan khas daerah memperkaya kebudayaan Indonesia. Salah satunya adalah masakan khas Sunda. Berbicara tentang masakan khas Sunda, tidak akan jauh-jauh dari beragam sayur lalapan dan sambal yang pedas membangkitkan selera. Tetapi masakan Sunda bukan hanya itu, ada banyak ragam jenis bahan dan olahan yang lezat dan membangkitkan selera. Sumber daya alam yang melimpah membuat dunia kuliner masyarakat Sunda sangat kaya. Selain di-makan mentah seperti lalapan, masakan Sunda biasa dimasak dengan berbagai cara seperti digoreng, dibakar dibeuleum, direbus ikulub, dikuku siseupan, dan pepes/pais. Semua dapat Anda temui di buku ini. 3. Airbrush Make-up Part Two for Traditional Brides Betawi Rias Besar Tidak sekadar digunakan untuk merias pengantin internasional, atau make-up panggung nan heboh. Airbrush make-up sangat bisa digunakan untuk merias pengantin tradisional maupun tradisional modifikasi. Kemampuan alat untuk berinovasi memberikan manfaat besar dalam merias pengantin tradisional yang sering serba menyeluruh, dari wajah hingga tubuh. Chenny Han, beberapa tahun belakangan ini begitu serius menekuni teknik rias airbrush. Salah satu teknik rias yang memberikan kemampuan lebih pada setiap perias dalam menuangkan kreativitasnya tanpa batas. Teknik yang kelihatannya sulit bagi orang awam ini, ternyata mampu dikuasai dalam tempo beberapa jam saja. Dengan demikian tidak ada alasan untuk tidak menguasai ilmu merias dengan teknologi modern. Dalam buku ini dapat dilihat kecanggihan teknik airbrush make-up dalam mengaplikasi kreativitas pada riasan pengantin tradisional modifikasi. Hasilnya, ide-ide baru mengalir deras, membuat dunia rias merias wajah pengantin semakin kaya dalam penampilan. Khususnya pengantin tradisional modifikasi yang selama ini terikat pada satu pola yang sama. Saatnya untuk terus ini merupakan lanjutan dari buku Airbrush Make-up Part One for Traditional Brides Solo Basahan, Solo Putri, Jogja Paes Ageng, Yogya Puteri. Kali ini Chenny Han berkreasi dengan tata rias pengantin Betawi dan Sunda. Demikian ulasan mengenai upacara adat Sunda dan hal-hal terkait yang bisa kamu baca di buku-buku yang tersedia di Gramedia selalu memberikan produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Sofyan BACA JUGA Upacara Pernikahan Adat Sunda Tahapan dan Serba-Serbinya Rumah Adat Sunda – Jenis, Keunikan, Ciri Khas, dan Bentuk Pakaian Adat Jawa Barat Jenis, Keunikan, dan Makna Ragam Budaya Sunda beserta Penjelasan dan Contohnya Pakaian Adat Sunda Jenis, Fakta Menarik, dan Keunikan Sifat dan Kebiasaan Orang Sunda Budaya Sunda yang Khas dengan Keunikannya Sejarah Kerajaan Sunda dan Peninggalannya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Salahsatunya yaitu melalui Sastra Pertunjukan dalam bentuk "Upacara Adat" atau yang juga disebut Prosesi Mapag Panganten yang berasal dari budaya sunda yang sering dilakukan ketika penyambutan pengantin dalam pernikahan adat sunda. Upacara Adat sebagai budaya yang sering digunakan dalam acara pernikahan merupakan bagian dari karya Sastra TATACARA PERNIKAHAN ADAT SUNDA I . Upacara Adat Sunda Pra Pernikahan 1. Neundeun Omong Dalam pelaksanaan neundeun omong, kebiasaan yang berlaku adalah sebagai berikut : Pihak orang tua calon pengantin laki-laki bertamu kepada calon besan (calon pengantin perempuan) dengan maksud dan tujuan untuk menanyakan bahwa anak perempuan mereka sudah mempunyai jodoh atau belum.Apkfoto jadi video pengantin - Pada dunia media sosial saat ini, berbagai foto pengantin cantik sangat Kerena. Beberapa bahkan menggunakan adat bali, siger Sunda ada juga adat Jawa. Penampilan mereka sangat indah dan menarik, dan banyak orang terkejut dengan makeup pengantin Tersebut. Setelah searching, foto pengantin bukanlah makeup
TikTokvideo from Mekar Muda (@mekarmuda1): "mapag panganten #upacara adat sunda". BANGBUNG HIDENG TONE D.A.M. BP PRODUCTION.
LabuhanParangkusumo. budayajawa.id. Upacara Labuhan Parangkusumo merupakan bagian dari rangkaian tradisi Hajad Dalem Tingalan Jumenengan atau upacara adat penobatan tahta Sultan Jogja. Ini merupakan upacara puncak yang bertujuan meminta keselamatan kesejahteraan pada Tuhan Yang Maha Esa. Acara ini dilakukan di empat tempat yang berbeda.M Sobirin - Upacara Adat Panganten Sunda. Due to a planned power outage on Friday, 1/14, between 8am-1pm PST, some services may be impacted.
AminSelain untuk menandai telah selesainya masa belajar di sekolah, tata cara perpisahan dengan upacara adat ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya lokal, dalam hal ini budaya Sunda. Tontonlah Video-Video Upacara Sejenis di YouTube - Agar lebih maksimal dalam menjalankan tugas, jangan lupa menyempatkan diri menonton video-video