TRIBUNKALTIM.CO - Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar pada Jumat (5/3/2021) kemarin, ternyata membuat kisruh yang terjadi di tubuh Partai Demokrat memasuki babak akhir.. Ya, dengan adanya KLB, semakin membuat jelas adanya upaya penggembosan Partai Demokrat, lataran Kepala Staf Kepresidenan ( KSP), Moeldoko saat ini resmi menjadi Ketua Umum (Ketum) Demokrat versi KLB Deli Serdang
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat resmi mendukung Anies Baswedan menjadi Bakal Calon Presiden dalam Pilpres 2024. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Berkenaan dengan hal itu, AHY pun mengajak calon mitra koalisinya untuk segera membentuk Sekretariat Perubahan.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menyatakan bahwa pendaftaran bakal calon dibuka mulai Senin (25/7/2022) ini. "Hari Senin, tanggal 25 juli 2022, saya atas nama pimpinan DPD menyatakan secara resmi (bahwa) pendaftaran bakal calon legislatif Demokrat untuk Pemilu 2024 dinyatakan dibuka," paparnya di kantor DPD Demokrat DKI, Senin sore.
Dalam perkembangan lainnya, Partai Demokrat menyatakan tidak akan memaksa AHY menjadi cawapres jika memutuskan untuk bergabung dengan koalisi yang ada. Lewati Podcast dan lanjutkan membaca 1. Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harysa. Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengeluarkan pernyataan resmi terkait Anies Baswedan yang telah memilih Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Pernyataan resmi Riefky itu disampaikan Kamis, 31 Agustus 2023.

Hal itu diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Lintas Pendiri Deklarasi dan Kader (FKLPDK) Sahat Saragih pada Selasa (28/11/2023). Sahat mengungkapkan lima alasan pendiri partai Demokrat itu beralih dukungan ke Ganjar-Mahfud dari sebelumnya mendukung Prabowo-Gibran. Pertama karena Prabowo sangat tergantung pada dukungan penguasa, itu artinya

Secara khusus, Ketua Umum Partai Demokrat AHY menegaskan bahwa SK rekomendasi yang diserahkan untuk Khofifah-Emil merupakan respons aspirasi rakyat dan para kader Demokrat Jatim yang menginginkan agar kepemimpinan Khofifah-Emil di Jatim dilanjutkan. “Demokrat secara khusus mengikuti perjalanan lima tahun kepemimpinan Khofifah-Emil di Jawa Timur. Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, ada enam faktor ekternal yang kerap menjadi penyebab perpecahan partai politik di Indonesia. Pertama, berjaraknya parpol dengan para pemilih. Merujuk pada temuan berbagai lembaga survei, derajat kedekatan warga dengan partai menurun. “Kalau di 2010 angka party-identification kita di sGjwuP.
  • eq586d5roc.pages.dev/59
  • eq586d5roc.pages.dev/70
  • eq586d5roc.pages.dev/356
  • eq586d5roc.pages.dev/328
  • eq586d5roc.pages.dev/143
  • eq586d5roc.pages.dev/236
  • eq586d5roc.pages.dev/386
  • eq586d5roc.pages.dev/499
  • cara menjadi kader partai demokrat